What is GERD
Banyak teman-teman yang
mungkin tidak tahu apa itu penyakit Gastroesophageal Reflux Disease (GERD),
mari kita bahas, Gerd adalah gangguan pencernaan dengan kond...
Banyak teman-teman yang
mungkin tidak tahu apa itu penyakit Gastroesophageal Reflux Disease (GERD),
mari kita bahas, Gerd adalah gangguan pencernaan dengan kondisi asam lambung
yang kembali ke kerongkongan(esophagus), kondisi ini disebut
"Reflux". GERD dapat digolongkan menjadi 3 kelompok yaitu Refluks
Non-Erosif (NERD), Esofagitis Erosif, dan Esofagus Barrett. GERD terjadi
umumnya terjadi akibat Lower Esophageal Sphincter (LES), yang tidak berfungsi
normal, LES berupa katup atau cincin yang menghubungkan kerongkongan dan
lambung dan berfungsi sebagai pintu otomatis yang akan terbuka ketika makanan
atau minuman turun ke lambung. Setelah makanan masuk, LES akan menutup untuk
mencegah asam dan makanan yang ada di perut agar tidak naik kembali ke
kerongkongan. Kondisi reflux bisa dialami oleh hampir semua orang, kecurigaan
seseorang menderita GERD, umumnya harus memiliki beberapa keluhan-keluhan
berikut, dan berlangsung secara terus-menerus dalam beberapa minggu.
1. Heartburn, yaitu rasa
panas terbakar pada dada dan tembus sampai ke punggung.
2. Nyeri dada.
3. Sesak dan rasa penuh pada dada.
4. Regurgitasi, yaitu aliran balik asam lambung, makanan dari kerongkongan ke mulut.
5. Mual
6. Rasa asam pada mulut dan
7. Disfagia, yauti kesulitan menelan
8. Banyak lendir dan suara serak, terutama di pagi hari.
9. radang tenggorokan yang tidak sembuh-sembuh
10. Batuk.
2. Nyeri dada.
3. Sesak dan rasa penuh pada dada.
4. Regurgitasi, yaitu aliran balik asam lambung, makanan dari kerongkongan ke mulut.
5. Mual
6. Rasa asam pada mulut dan
7. Disfagia, yauti kesulitan menelan
8. Banyak lendir dan suara serak, terutama di pagi hari.
9. radang tenggorokan yang tidak sembuh-sembuh
10. Batuk.
Berikut ini adalah
penyebab-penyebab terjadinya penyakit GERD, dan membuat LES menjadi tidak
normal :
1. Stress
2. Makanan atau minuman yang menyebabkan melemahnya fungsi LES, contoh terlalu banyak kafein, keju, coklat.
3. merokok, alkohol
4. Obat-obatan, contoh golongan NSAID (ibuprofen, alminoprofen, fenbufen, indoprofen, naproxen, dan ketorolac).
5. Peningkatan tekanan perut, karena obesitas atau kehamilan
6. Hiatal Hernia
7. Bile Reflux
9. Penyakit Scleroderma
1. Stress
2. Makanan atau minuman yang menyebabkan melemahnya fungsi LES, contoh terlalu banyak kafein, keju, coklat.
3. merokok, alkohol
4. Obat-obatan, contoh golongan NSAID (ibuprofen, alminoprofen, fenbufen, indoprofen, naproxen, dan ketorolac).
5. Peningkatan tekanan perut, karena obesitas atau kehamilan
6. Hiatal Hernia
7. Bile Reflux
9. Penyakit Scleroderma
Pemeriksaan yang biasa
dilakukan adalah :
1. Endoskopi kalau perlu biopsi.
2. Pemeriksaan radiologi dengan Barium
3. Tes keasaman (pH) esofagus.
1. Endoskopi kalau perlu biopsi.
2. Pemeriksaan radiologi dengan Barium
3. Tes keasaman (pH) esofagus.
Klasifikasi tingkatan
penyakit ada 2 Savary-Miller dan Los Angeles classification, dan yang sering
digunakan adalah Klasifikasi Los Angeles (LA):
1.Grade A, Erosi kecil-kecil pada mukosa esofagus dengan diameter < 5 mm.
2.Grade B, Erosi pada mukosa/lipatan mukosa dengan diameter > 5 mm tanpa saling berhubungan.
3.Grade C, Lesi yang konfluen tetapi tidak mengenai/mengelilingi seluruh lumen.
4.Grade D, Lesi mukosa esophagus yang bersifat sirkumferensial (mengelilingi seluruh lumen).
1.Grade A, Erosi kecil-kecil pada mukosa esofagus dengan diameter < 5 mm.
2.Grade B, Erosi pada mukosa/lipatan mukosa dengan diameter > 5 mm tanpa saling berhubungan.
3.Grade C, Lesi yang konfluen tetapi tidak mengenai/mengelilingi seluruh lumen.
4.Grade D, Lesi mukosa esophagus yang bersifat sirkumferensial (mengelilingi seluruh lumen).
Pengobatan, yang
dilakukan umumnya untuk menekan produksi asam lambung, biasanya target
pengobatan dalam dosis tinggi, 2-3 bulan atau maksimal 6 bulan, dan selanjutnya
on demand atau sesuai kebutuhan.
1. Obat golongan antasida, untuk netralkan asam lambung, contoh Mylanta.
2. Obat golongan Antagonis reseptor H2, Sebagai anti sekresi asam lambung, contoh ranitidin, famotidin, nizatidin atau simetidin
3. Obat golongan Proton Pump Inhibitor (PPI), untuk mengurangi produksi asam lambung, contoh Omeperazole.
4, Golongan Obat-obatan prokinetik.
1. Obat golongan antasida, untuk netralkan asam lambung, contoh Mylanta.
2. Obat golongan Antagonis reseptor H2, Sebagai anti sekresi asam lambung, contoh ranitidin, famotidin, nizatidin atau simetidin
3. Obat golongan Proton Pump Inhibitor (PPI), untuk mengurangi produksi asam lambung, contoh Omeperazole.
4, Golongan Obat-obatan prokinetik.
Tindakan operasi seperti
pengikatan LES, Nissen Fundoplication, di butuhkan dengan kondisi-kondisi
sebagai berikut :
1. Les posisi terbuka (Open), dengan kondisi status reflux yang tidak dapat dikendalikan dengan bantuan obat-obatan.
2. Faktor Resiko terhadap penyakit lain.
3. Kelainan genetik.
4. Faktor Usia atas resiko kemampuan organ-organ tubuh.
1. Les posisi terbuka (Open), dengan kondisi status reflux yang tidak dapat dikendalikan dengan bantuan obat-obatan.
2. Faktor Resiko terhadap penyakit lain.
3. Kelainan genetik.
4. Faktor Usia atas resiko kemampuan organ-organ tubuh.
Penyakit GERD dapat
dikendalikan, dengan mengubah pola hidup, pola pikir, dan pola makan.
Menurut Dokter Ari Fahrial Syam, Mengatasi GERD secara alami sebagai berikut :
1. Menghindari konsumsi daging secara berlebihan dalam waktu singkat, tetap mengonsumsi sayur dan buah-buahan.
2. Menghindari konsumsi secara bersamaan antara daging dengan jeroan seperti usus, otak, hati, paru atau limpa.
3. Jangan tidur dalam waktu 2 jam setelah makan. Langsung tidur setelah makan akan memudahkan isi lambung termasuk asam lambung akan berbalik arah kembali ke kerongkongan.
4. Hindari makanan yang terlalu asam dan pedas.
5. Hindari minum kopi, alcohol atau minuman bersoda yang akan memperburuk timbulnya GERD tersebut.
6. Hindari makanan yang mengandung coklat dan keju.
7. Menghindari stress
8. Mengontrol berat badan sampai mencapai berat badan ideal.
Menurut Dokter Ari Fahrial Syam, Mengatasi GERD secara alami sebagai berikut :
1. Menghindari konsumsi daging secara berlebihan dalam waktu singkat, tetap mengonsumsi sayur dan buah-buahan.
2. Menghindari konsumsi secara bersamaan antara daging dengan jeroan seperti usus, otak, hati, paru atau limpa.
3. Jangan tidur dalam waktu 2 jam setelah makan. Langsung tidur setelah makan akan memudahkan isi lambung termasuk asam lambung akan berbalik arah kembali ke kerongkongan.
4. Hindari makanan yang terlalu asam dan pedas.
5. Hindari minum kopi, alcohol atau minuman bersoda yang akan memperburuk timbulnya GERD tersebut.
6. Hindari makanan yang mengandung coklat dan keju.
7. Menghindari stress
8. Mengontrol berat badan sampai mencapai berat badan ideal.
Semoga informasi ini
bermanfaat, dan kita semua di berikan kesembuhan oleh Allah, Aamiin. Andri Meisensei [PART
02: mengenai GERD dan diagnosisnya]
disclaimer: saya bukan dokter.... tetapi saya 'mengerti sedikit' tentang beberapa hal karena saya adalah penterjemah junior
Tentang GERD, saya akan tambahkan informasinya. GERD itu adalah sebuah penyakit yang merupakan 'hasil akhir', ataupun 'gejala' dari masalah kesehatan yang sesungguhnya. Dalam banyak kasus, GERD itu bukanlah hasil akhir (penyakit)..... Sehingga GERD itu tidak bisa diobati tanpa mengidentifikasi masalah sebenarnya (ingat cerita sakit gigi tadi?).
Penyebab GERD:
1. Ketidakseimbangan hormonal
bisa dikarenakan stress / depresi, bisa juga karena kehamilan....
2. Faktor fisiologi ('bentuk tubuh?)
bisa karena kegemukan, bisa juga karena hiatal hernia (bagian dari usus yang masuk ke rongga dada).
diagnosa dari 'hiatal hernia' dapat dilakukan dengan Barium test
ada video-dokumenter yang menarik dari GERD karena hiatal hernia ini:
https://www.youtube.com/watch?v=oA0HcZwxzLg
3. Masalah dengan asam lambung
bisa karena asam lambungnya terlalu sedikit ; bisa juga karena terlalu banyak. Metode diagnosa: 'gastric pH meter monitoring' (pakai semacam kapsul).
4. Kebiasaan yang tidak baik
merokok, kurang tidur
5. Kebiasaan makan / minum
kopi, teh, keju, makanan berlemak, gorengan (minyak), santan, mie instant, makanan pedas
6. Penyalahgunaan obat-obatan
NSAID (aspirin, ibuprofen, alminoprofen, fenbufen, indoprofen, naproxen, dan ketorolac).
7. Infeksi kuman
virus (misal: Norovirus ; virus yang sering dijumpai di negara 4 musim), bakteri (misal: Helicobacter pylori), jamur / yeast (misal: Candida albicans), cacingan. Diagnosis: tergantung jenis kumannya. H. pylori adalah penyebab paling umum dari GERD. Sedangkan Candida albicans (penyebab keputihan pada kaum hawa) faktor kemungkinannya sangat langka, memiliki peluang tidak sampai 1% tetapi jika sampai terjadi akan sangat berbahaya, karena infeksi Candida albicans bisa bermuara pada 'auto-immunity disorder' atau penyakit auto-imunitas (kebalikannya AIDS).
8. Faktor lain
misal: kecelakaan, luka bakar
Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, PPI (Nexium dkk.) seharusnya tidak boleh digunakan tanpa dasar yang kuat, karena efeknya super berbahaya (kecanduan, 'acid rebound', dll.). Sehingga, jika memang GERD, maka apa penyebabnya?? Dari situ maka baru diambil tindakan. Tetapi, dari resep yang saya lihat, sepertinya tidak begitu...... Karena PPI bisa membuat tubuh kita rentan terhadap penyakit.
PPI boleh diberikan pada penderita GERD dalam 2 kasus:
1. Karena obat2an NSAID (aspirin dkk.) yang menyebabkan perlukaan pada dinding lambung dan / usus. Biasanya digabung dengan obat untuk melapisi selaput mukosa, seperti sucralfate / sucralphate.
2. Karena infeksi H. pylori. H. pylori adalah bakteri yang 'benci sama asam'. Dalam kondisi asam (H.pylori) akan 'bersembunyi' dengan cara mengubur dirinya pada lapisan mukosa (selaput lendir) dinding lambung, sehingga asam lambung tidak bisa menyentuh H.pylori. Dengan demikian, mukosa lambung juga akan menjadi 'pelindung' yang mencegah kontak antara H.pylori dan antibiotik. Sehingga H.pylori sangat susah dibunuh oleh antibiotik.
Pemberian PPI pada pasien H.pylori sangat dianjurkan karena dengan PPI, produksi asam lambung akan terhenti, sehingga H.pylori akan 'keluar dari liang persembunyiannya' dan 'berenang bebas' di dalam lambung, yang akan membuat antibiotik dapat memiliki kontak yang baik dengan kuman, sehingga meningkatkan efektifitas antibiotik yang diberikan. Bagaimanapun, pasti akan ada 'acid rebound', tetapi manfaatnya akan lebih besar daripada kerugiannya.
Untuk kasus masbro, saya sarankan coba cek H.pylori. Ada 2 metode, yaitu metode langsung dan metode tak langsung. Untuk metode langsung itu dengan endoskopi (masukin selang ke mulut / kerongkongan sampai usus 12 jari) ; dengan tingkat akurasi 96%.
Secara tidak langsung, bisa dengan uji antibodi dari darah (akurasi 75%) atau tes pernafasan (Urea breath test) dengan akurasi 85%.
disclaimer: saya bukan dokter.... tetapi saya 'mengerti sedikit' tentang beberapa hal karena saya adalah penterjemah junior
Tentang GERD, saya akan tambahkan informasinya. GERD itu adalah sebuah penyakit yang merupakan 'hasil akhir', ataupun 'gejala' dari masalah kesehatan yang sesungguhnya. Dalam banyak kasus, GERD itu bukanlah hasil akhir (penyakit)..... Sehingga GERD itu tidak bisa diobati tanpa mengidentifikasi masalah sebenarnya (ingat cerita sakit gigi tadi?).
Penyebab GERD:
1. Ketidakseimbangan hormonal
bisa dikarenakan stress / depresi, bisa juga karena kehamilan....
2. Faktor fisiologi ('bentuk tubuh?)
bisa karena kegemukan, bisa juga karena hiatal hernia (bagian dari usus yang masuk ke rongga dada).
diagnosa dari 'hiatal hernia' dapat dilakukan dengan Barium test
ada video-dokumenter yang menarik dari GERD karena hiatal hernia ini:
https://www.youtube.com/watch?v=oA0HcZwxzLg
3. Masalah dengan asam lambung
bisa karena asam lambungnya terlalu sedikit ; bisa juga karena terlalu banyak. Metode diagnosa: 'gastric pH meter monitoring' (pakai semacam kapsul).
4. Kebiasaan yang tidak baik
merokok, kurang tidur
5. Kebiasaan makan / minum
kopi, teh, keju, makanan berlemak, gorengan (minyak), santan, mie instant, makanan pedas
6. Penyalahgunaan obat-obatan
NSAID (aspirin, ibuprofen, alminoprofen, fenbufen, indoprofen, naproxen, dan ketorolac).
7. Infeksi kuman
virus (misal: Norovirus ; virus yang sering dijumpai di negara 4 musim), bakteri (misal: Helicobacter pylori), jamur / yeast (misal: Candida albicans), cacingan. Diagnosis: tergantung jenis kumannya. H. pylori adalah penyebab paling umum dari GERD. Sedangkan Candida albicans (penyebab keputihan pada kaum hawa) faktor kemungkinannya sangat langka, memiliki peluang tidak sampai 1% tetapi jika sampai terjadi akan sangat berbahaya, karena infeksi Candida albicans bisa bermuara pada 'auto-immunity disorder' atau penyakit auto-imunitas (kebalikannya AIDS).
8. Faktor lain
misal: kecelakaan, luka bakar
Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, PPI (Nexium dkk.) seharusnya tidak boleh digunakan tanpa dasar yang kuat, karena efeknya super berbahaya (kecanduan, 'acid rebound', dll.). Sehingga, jika memang GERD, maka apa penyebabnya?? Dari situ maka baru diambil tindakan. Tetapi, dari resep yang saya lihat, sepertinya tidak begitu...... Karena PPI bisa membuat tubuh kita rentan terhadap penyakit.
PPI boleh diberikan pada penderita GERD dalam 2 kasus:
1. Karena obat2an NSAID (aspirin dkk.) yang menyebabkan perlukaan pada dinding lambung dan / usus. Biasanya digabung dengan obat untuk melapisi selaput mukosa, seperti sucralfate / sucralphate.
2. Karena infeksi H. pylori. H. pylori adalah bakteri yang 'benci sama asam'. Dalam kondisi asam (H.pylori) akan 'bersembunyi' dengan cara mengubur dirinya pada lapisan mukosa (selaput lendir) dinding lambung, sehingga asam lambung tidak bisa menyentuh H.pylori. Dengan demikian, mukosa lambung juga akan menjadi 'pelindung' yang mencegah kontak antara H.pylori dan antibiotik. Sehingga H.pylori sangat susah dibunuh oleh antibiotik.
Pemberian PPI pada pasien H.pylori sangat dianjurkan karena dengan PPI, produksi asam lambung akan terhenti, sehingga H.pylori akan 'keluar dari liang persembunyiannya' dan 'berenang bebas' di dalam lambung, yang akan membuat antibiotik dapat memiliki kontak yang baik dengan kuman, sehingga meningkatkan efektifitas antibiotik yang diberikan. Bagaimanapun, pasti akan ada 'acid rebound', tetapi manfaatnya akan lebih besar daripada kerugiannya.
Untuk kasus masbro, saya sarankan coba cek H.pylori. Ada 2 metode, yaitu metode langsung dan metode tak langsung. Untuk metode langsung itu dengan endoskopi (masukin selang ke mulut / kerongkongan sampai usus 12 jari) ; dengan tingkat akurasi 96%.
Secara tidak langsung, bisa dengan uji antibodi dari darah (akurasi 75%) atau tes pernafasan (Urea breath test) dengan akurasi 85%.
Andri Meisensei [PART
03: pengobatan]
disclaimer: saya bukan dokter ; informasi ini hanya sebagai referensi
Sama seperti sakit kepala, untuk kasus GERD penyebab sebenarnya harus diidentifikasi dulu.... jika tidak maka akan sulit diobati secara tuntas. Pengobatan GERD seringkali harus dilakukan dengan cara pendekatan holistik (melibatkan faktor non-medis, seperti gaya hidup).
1. Perubahan gaya hidup
tidur cukup dan teratur, hindari gorengan / makanan berlemak, dan 3 hal yang diHARAMkan (rokok, kopi, mie instant) tidak boleh disentuh sama sekali selama 3 bulan, berpikir positif, perbanyak kawan, dengarkan musik, lakukan hal yang disuka.
2. Pantangan
alkohol pada dasarnya harus dikurangi signifikan ; kecuali makanan beralkohol (misal: tape) boleh dimakan dalam jumlah sedikit, ada juga yg bilang harus kurangi makan tomat (saya tidak tahu benar atau tidak, tapi gag ada salahnya diikuti), lalu kurangi juga minum teh (kecuali teh yang ada label bebas kafein), kurangi makan pedas, lemak / minyak, dan santan.
3. Yang sebaiknya dikonsumsi
buah apel / pir cukup bagus untuk penderita GERD, juga wortel setengah matang, telur, daging putih (ayam, ikan), bayam, sedikit bawang, brokoli (jika bisa setengah matang). Jika memungkinkan, makanlah pepaya dan/atau nanas 2-4 potong kecil (ukuran sekitar 3x3x3cm) 5-10 menit sebelum makan. Nanas mengandung enzim Bromelain, sedangkan pepaya mengandung enzim Papain yang membantu pencernaan. Kecambah (toge), kacang merah, dan kacang hijau juga sangat dianjurkan. Untuk kacang hijau, dibikin tanpa santan dan gulanya sedikit saja.
4. Suplemen
vitamin B, vitamin C, dan zat besi diperlukan terutama jika sedang dalam pengobatan dengan PPI. tetapi jangan minum vitamin B dari energy drink.
5. Herbal-tradisional
kunyit, kencur, jahe, kunir putih, temu lawak, sambiloto, sirih, dkk. dapat dikonsumsi dalam jumlah wajar. perlu diingat bahwa, obat herbal sekalipun ada efek sampingnya jika dikonsumsi terlalu banyak. ambil contoh, konsumsi kunir putih terlalu banyak dapat menurunkan leukosit (sel darah putih) dalam darah, dst. untuk usus / lambung yang luka, jika tidak terlalu parah dapat diobati dengan makan singkong mentah yg dimakan saat perut kosong, karena mengandung amylum (karbohidrat kompleks) yang jika bereaksi dengan asam lambung akan melapisi dinding usus / lambung.
6. Pengobatan antibiotik
tergantung penyebab dari GERD, dalam beberapa kasus antibiotik mungkin diperlukan. jangan sampai terlewatkan. kuman seperti H.pylori sangat mudah bermutasi menjadi resisten (kebal antibiotik).
7. Probiotik dan prebiotik
Probiotik adalah kuman yang baik. Prebiotik adalah makanan si probiotik. Probiotik yang disarankan adalah Bifidus infantis (probiotik pertama yang 'dikenal' manusia dan mengkolonisasi usus kita dan didapat melalui / dari ASI). Yang kedua Lactobacillus acidophilus. Lalu Lactobacillus Rhamnosus. Atau Saccharomyces boulardii. Jika memungkinkan, belilah BioThree (hanya dijual di Jepun?). Jika tidak ada, atau tidak bisa menemukannya, maka kimchi sangat baik bagi penderita GERD (kimchi bersifat asam, jadi jangan makan terlalu banyak), lalu yoghurt. Atau makanlah tempe dalam keadaan mentah (dengan catatan, anda harus yakin akan kebersihannya ; atau jika ragu, bikin saja sendiri, seperti yang saya lakukan). Tape juga bagus karena mengandung bakteri dan yeast yang baik bagi tubuh, asal jangan makan terlalu banyak. Jika bisa menemukan KEFIR dan KOMBUCHA, ini adalah yang paling ideal sebagai sumber probiotik.
Jika karena satu dan lain hal maka harus meminum antibiotik, maka probiotik HARUS dikonsumsi. Antibiotik untuk pasien GERD sangatlah keras, dan bersifat 'wide-spectrum antibiotic', artinya akan membunuh semua bakteri tanpa kecuali: bakteri baik dan jahat. Hanya saja, bakteri jahat seringkali tumbuh lebih cepat daripada bakteri baik, sehingga untuk mencegah kuman jahat berkembang tak terkendali, probiotik (apapun bentuknya: yoghurt, powder, tempe mentah, tape, dll.) HARUS dikonsumsi 2-3 jam setiap sehabis meminum antibiotik. Kuman jahat yang paling berbahaya yang bisa tumbuh tak terkendali setelah meminum antibiotik adalah Clostridium difficile (bakteri) dan Candida albicans (yeast), dan mereka sungguh-sungguh menakutkan.....
Untuk prebiotik, buah kiwi, apel, pear, nanas cukup bagus. Toge, lidah buaya, dan kacang2an (kacang ijo, kacang merah) juga baik. Atau susu kedelai.
8. Lain2
seperti disebutkan tadi, menyembuhkan GERD itu membutuhkan pendekatan holistik (non-medis). sehingga, dekatkan diri ke Yang Maha Kuasa. Beramallah. Mintalah doa dari orang lain juga.
sekian pesan sponsor.
disclaimer: saya bukan dokter ; informasi ini hanya sebagai referensi
Sama seperti sakit kepala, untuk kasus GERD penyebab sebenarnya harus diidentifikasi dulu.... jika tidak maka akan sulit diobati secara tuntas. Pengobatan GERD seringkali harus dilakukan dengan cara pendekatan holistik (melibatkan faktor non-medis, seperti gaya hidup).
1. Perubahan gaya hidup
tidur cukup dan teratur, hindari gorengan / makanan berlemak, dan 3 hal yang diHARAMkan (rokok, kopi, mie instant) tidak boleh disentuh sama sekali selama 3 bulan, berpikir positif, perbanyak kawan, dengarkan musik, lakukan hal yang disuka.
2. Pantangan
alkohol pada dasarnya harus dikurangi signifikan ; kecuali makanan beralkohol (misal: tape) boleh dimakan dalam jumlah sedikit, ada juga yg bilang harus kurangi makan tomat (saya tidak tahu benar atau tidak, tapi gag ada salahnya diikuti), lalu kurangi juga minum teh (kecuali teh yang ada label bebas kafein), kurangi makan pedas, lemak / minyak, dan santan.
3. Yang sebaiknya dikonsumsi
buah apel / pir cukup bagus untuk penderita GERD, juga wortel setengah matang, telur, daging putih (ayam, ikan), bayam, sedikit bawang, brokoli (jika bisa setengah matang). Jika memungkinkan, makanlah pepaya dan/atau nanas 2-4 potong kecil (ukuran sekitar 3x3x3cm) 5-10 menit sebelum makan. Nanas mengandung enzim Bromelain, sedangkan pepaya mengandung enzim Papain yang membantu pencernaan. Kecambah (toge), kacang merah, dan kacang hijau juga sangat dianjurkan. Untuk kacang hijau, dibikin tanpa santan dan gulanya sedikit saja.
4. Suplemen
vitamin B, vitamin C, dan zat besi diperlukan terutama jika sedang dalam pengobatan dengan PPI. tetapi jangan minum vitamin B dari energy drink.
5. Herbal-tradisional
kunyit, kencur, jahe, kunir putih, temu lawak, sambiloto, sirih, dkk. dapat dikonsumsi dalam jumlah wajar. perlu diingat bahwa, obat herbal sekalipun ada efek sampingnya jika dikonsumsi terlalu banyak. ambil contoh, konsumsi kunir putih terlalu banyak dapat menurunkan leukosit (sel darah putih) dalam darah, dst. untuk usus / lambung yang luka, jika tidak terlalu parah dapat diobati dengan makan singkong mentah yg dimakan saat perut kosong, karena mengandung amylum (karbohidrat kompleks) yang jika bereaksi dengan asam lambung akan melapisi dinding usus / lambung.
6. Pengobatan antibiotik
tergantung penyebab dari GERD, dalam beberapa kasus antibiotik mungkin diperlukan. jangan sampai terlewatkan. kuman seperti H.pylori sangat mudah bermutasi menjadi resisten (kebal antibiotik).
7. Probiotik dan prebiotik
Probiotik adalah kuman yang baik. Prebiotik adalah makanan si probiotik. Probiotik yang disarankan adalah Bifidus infantis (probiotik pertama yang 'dikenal' manusia dan mengkolonisasi usus kita dan didapat melalui / dari ASI). Yang kedua Lactobacillus acidophilus. Lalu Lactobacillus Rhamnosus. Atau Saccharomyces boulardii. Jika memungkinkan, belilah BioThree (hanya dijual di Jepun?). Jika tidak ada, atau tidak bisa menemukannya, maka kimchi sangat baik bagi penderita GERD (kimchi bersifat asam, jadi jangan makan terlalu banyak), lalu yoghurt. Atau makanlah tempe dalam keadaan mentah (dengan catatan, anda harus yakin akan kebersihannya ; atau jika ragu, bikin saja sendiri, seperti yang saya lakukan). Tape juga bagus karena mengandung bakteri dan yeast yang baik bagi tubuh, asal jangan makan terlalu banyak. Jika bisa menemukan KEFIR dan KOMBUCHA, ini adalah yang paling ideal sebagai sumber probiotik.
Jika karena satu dan lain hal maka harus meminum antibiotik, maka probiotik HARUS dikonsumsi. Antibiotik untuk pasien GERD sangatlah keras, dan bersifat 'wide-spectrum antibiotic', artinya akan membunuh semua bakteri tanpa kecuali: bakteri baik dan jahat. Hanya saja, bakteri jahat seringkali tumbuh lebih cepat daripada bakteri baik, sehingga untuk mencegah kuman jahat berkembang tak terkendali, probiotik (apapun bentuknya: yoghurt, powder, tempe mentah, tape, dll.) HARUS dikonsumsi 2-3 jam setiap sehabis meminum antibiotik. Kuman jahat yang paling berbahaya yang bisa tumbuh tak terkendali setelah meminum antibiotik adalah Clostridium difficile (bakteri) dan Candida albicans (yeast), dan mereka sungguh-sungguh menakutkan.....
Untuk prebiotik, buah kiwi, apel, pear, nanas cukup bagus. Toge, lidah buaya, dan kacang2an (kacang ijo, kacang merah) juga baik. Atau susu kedelai.
8. Lain2
seperti disebutkan tadi, menyembuhkan GERD itu membutuhkan pendekatan holistik (non-medis). sehingga, dekatkan diri ke Yang Maha Kuasa. Beramallah. Mintalah doa dari orang lain juga.
sekian pesan sponsor.
·
Andri Meisensei @masbro: saya tidak bilang bahwa
PPI (Nexium, dkk.) itu jahat dan haram, karena seperti saya tulis sebelumnya,
kadang2 memang diperlukan. sekali lagi, KADANG2...!!! tetapi, dokter gag mau
pusing, dan kasih obat 'sembarangan'.... bahkan sampai di Jepun sini juga
(entah sengaja, entah malas, entah emang blo'on), dokter seperti itu ada.....
tantangan terberat bagi pasien yang telah 'dinodai' oleh PPI adalah, sangat
sukar untuk berhenti..... jadi, bagaimana kalau mau berhenti...?? yaaaa, JANGAN
BERHENTI....!!! tapi dikurangi....... mengapa?? karena 'acid rebound' tadi akan
terlalu berbahaya bagi tubuh jika dihentikan secara tiba2..... mengapa?? karena
efeknya bisa mengubah sampai ke pH darah, jadi bisa pingsan..... jadi, jika
sudah TERLANJUR dikasih dosis sehari 3x, ya mulai besok kurangi menjadi sehari
2x selama seminggu, lalu kurangi menjadi sehari sekali selama seminggu, lalu
minggu depannya ganti dengan H2RA 2-3 kali sehari, lalu H2RA sehari sekali,
lalu 2 hari satu pil, sampai akhirnya bisa berhenti total, Tetapi, sekali lagi,
mengapa dokter memberikan PPI, itu yg harus diperjelas. Sekali lagi, seperti
saya tulis sebelumnya, ada SEBAGIAN KECIL kasus di mana PPI itu diperlukan....
jadi, apa alasan dokter, itu yg perlu tahu..... makanya, sewaktu biopsi, hasil
PHA (laporan patologi) harusnya diberikan...... walaupun rumah sakit dari
perusahaan tempat saya bekerja juga tidak memberikannya, sampai2 saya ribut
sama dokternya...... tapi kalau sudah muak sama endoskopi, pergi ke R.S. yang
ada Urea breath test dan/atau H.pylori antibody test. Lakukan Urea breath
test...... Atau, jika di Indonesia, rekomendasi saya ada di Jogjakarta. R.S.
Panti Rapih namanya. Jauh sih, tapi itu rekomendasi saya. Karena ada dokter
berkualifikasi 'gastroenterologist' (dr. gastro). Di atas dr. umum ada dr.
internis. nah, di atas dr. internis ada dr. gastro. Jadi, spesialisnya spesialis.
Kendalanya, selain jauh, di Indo belum ada Urea breath test, karena mesinnya
super mahal..... Jadi, siap2 aja di-endoskopi lagi.... tapi, dr,nya bagus dan
ramah.... dan jangan lupa minta laporan PHA. Kalau mau alternatif, ada di Solo,
terkenal..... Saya bisa kenalkan kalau mau.... Cuman jangan jadikan pengobatan
alternatif sebagai yang utama..... itu sifatnya komplementer (pelengkap)
saja........ Dan yg penting, lakukan yg saya tulis di atas. Memang saya bukan
dokter sihh....... Tapi ya gg ada salahnya diikuti..... gitu.......
Andri Meisensei @mas Satria Budy:
anxiety itu kalau bahasa sekarang, yaaaa...... GALAU KRONIS..... ciri-ciri secara fisik itu tidak ada (kan namanya aja galau kronis), jadi hanya bisa diamati dari tingkah laku dan cara berpikir saja, seperti: kekhawatiran yg berlebihan, memikirkan sesuatu tetapi tidak menemukan solusi, perubahan nafsu makan (jadi gag nafsu makan atau kebalikannya.....), gelisah, susah tidur, sensitif, mudah tersinggung, suka melamun...... gejalanya semuanya berhubungan dengan non-fisik alias psikologis. penyebabnya, yaaaa....... banyak, terlalu takut sama penyakit (misal: takut kanker karena ortu pengidap kanker), punya penyakit tapi gag sembuh2, takut cinta ditolak, takut pacar / istri selingkuh....... takut PHK, gara2 banjir tapi bos kagak mau tau..... macem2...... ya itu, intinya..... GALAU KRONIS...... jadi lebih ke psikologis (termasuk tanda2nya)...
psikosomatik itu galau kronis yang terejawantahkan sebagai penyakit....... dengan kata lain, 'penyakit' yang timbul karena galau tak kunjung terobati...... dan mulai menampakkan gejala2 fisik yang bisa dideteksi oleh dunia medis.... di dalam bahasa Inggris
gejala itu dibagi 2: sign sama symptom. Symptom itu subyektif (GEJALA yang hanya pasien saja yg tahu). Sign itu lebih obyektif (GEJALA yang bisa terukur secara kualitatif maupun kuantitatif). ambil contoh, demam itu symptom. suhu tubuh 39℃ itu sign. pusing itu symptom ; tekanan darah 190 mmHg itu sign. jantung berdebar itu symptom ; frekwensi detak jantung 140bpm itu sign..... gejala dari psikosomatik itu, termasuk [tapi tidak terbatas pada] tekanan darah yang naik, gangguan pencernaan (sering pipis / o'ol), radang tenggorok, badan lemas / lesu / kurang gairah / tidak bertenaga, berkurangnya / hilangnya gairah seks, dll...... intinya galau kronis yang 'berubah' menjadi penyakit yang nyata.... hanya saja, karena penyebabnya adalah psikis, seringkali pengobatan medis saja tidak cukup (biasanya malah dikasih obat penenang), tetapi harus melibatkan faktor psikologis, atau bahkan pendekatan spiritual. Nah kombinasi multifaktor ini yang namanya pendekatan integral / holistik.
GERD itu kumpulan gejala yang termanifestasi sebagai kelainan / keluhan di kerongkongan. GERD itu sendiri singkatan dari Gastro-Eosophagal Reflux Disease. Bahasa Indonesianya kelainan / gangguan reflux (arus balik?) lambung dan kerongkongan.... namanya jadi jelek memang...... GERD ini seringkali bukan penyakit 'hasil', tetapi 'penyakit gejala' dari masalah lainnya, sehingga penanganannya cukup rumit..... jadi GERD itu bisa karena stress, bisa karena kuman, bisa karena insiden / kecelakaan.... bisa karena gabungannya.... udah kecelakaan, kena kuman, trus stress pula..... gejalanya yg paling menonjol ada 3: sering radang tenggorok, kerongkongan / mulut sering merasa / terasa asam, sendawa berlebihan (di atas 30x dalam sehari)...... khusus untuk sendawa, memang beberapa makanan / minuman dapat membuat sendawa, tetapi jika dalam 10 hari berturut-turut sendawanya jumlahnya selalu di atas 30x sehari, ada kemungkinan bahwa itu GERD. Tapi ingat, GERD itu belum tentu penyakit akhir, bisa jadi hanya penyakit antara...... itu yg harus dicari sumbernya dan dibereskan...... kalau gejala GERD lainnya, penjelasan dari sesepuh kita sudah baik rasanya..... jadi bisa dilihat di sana saja..... semoga penjelasannya memuaskan......
anxiety itu kalau bahasa sekarang, yaaaa...... GALAU KRONIS..... ciri-ciri secara fisik itu tidak ada (kan namanya aja galau kronis), jadi hanya bisa diamati dari tingkah laku dan cara berpikir saja, seperti: kekhawatiran yg berlebihan, memikirkan sesuatu tetapi tidak menemukan solusi, perubahan nafsu makan (jadi gag nafsu makan atau kebalikannya.....), gelisah, susah tidur, sensitif, mudah tersinggung, suka melamun...... gejalanya semuanya berhubungan dengan non-fisik alias psikologis. penyebabnya, yaaaa....... banyak, terlalu takut sama penyakit (misal: takut kanker karena ortu pengidap kanker), punya penyakit tapi gag sembuh2, takut cinta ditolak, takut pacar / istri selingkuh....... takut PHK, gara2 banjir tapi bos kagak mau tau..... macem2...... ya itu, intinya..... GALAU KRONIS...... jadi lebih ke psikologis (termasuk tanda2nya)...
psikosomatik itu galau kronis yang terejawantahkan sebagai penyakit....... dengan kata lain, 'penyakit' yang timbul karena galau tak kunjung terobati...... dan mulai menampakkan gejala2 fisik yang bisa dideteksi oleh dunia medis.... di dalam bahasa Inggris
gejala itu dibagi 2: sign sama symptom. Symptom itu subyektif (GEJALA yang hanya pasien saja yg tahu). Sign itu lebih obyektif (GEJALA yang bisa terukur secara kualitatif maupun kuantitatif). ambil contoh, demam itu symptom. suhu tubuh 39℃ itu sign. pusing itu symptom ; tekanan darah 190 mmHg itu sign. jantung berdebar itu symptom ; frekwensi detak jantung 140bpm itu sign..... gejala dari psikosomatik itu, termasuk [tapi tidak terbatas pada] tekanan darah yang naik, gangguan pencernaan (sering pipis / o'ol), radang tenggorok, badan lemas / lesu / kurang gairah / tidak bertenaga, berkurangnya / hilangnya gairah seks, dll...... intinya galau kronis yang 'berubah' menjadi penyakit yang nyata.... hanya saja, karena penyebabnya adalah psikis, seringkali pengobatan medis saja tidak cukup (biasanya malah dikasih obat penenang), tetapi harus melibatkan faktor psikologis, atau bahkan pendekatan spiritual. Nah kombinasi multifaktor ini yang namanya pendekatan integral / holistik.
GERD itu kumpulan gejala yang termanifestasi sebagai kelainan / keluhan di kerongkongan. GERD itu sendiri singkatan dari Gastro-Eosophagal Reflux Disease. Bahasa Indonesianya kelainan / gangguan reflux (arus balik?) lambung dan kerongkongan.... namanya jadi jelek memang...... GERD ini seringkali bukan penyakit 'hasil', tetapi 'penyakit gejala' dari masalah lainnya, sehingga penanganannya cukup rumit..... jadi GERD itu bisa karena stress, bisa karena kuman, bisa karena insiden / kecelakaan.... bisa karena gabungannya.... udah kecelakaan, kena kuman, trus stress pula..... gejalanya yg paling menonjol ada 3: sering radang tenggorok, kerongkongan / mulut sering merasa / terasa asam, sendawa berlebihan (di atas 30x dalam sehari)...... khusus untuk sendawa, memang beberapa makanan / minuman dapat membuat sendawa, tetapi jika dalam 10 hari berturut-turut sendawanya jumlahnya selalu di atas 30x sehari, ada kemungkinan bahwa itu GERD. Tapi ingat, GERD itu belum tentu penyakit akhir, bisa jadi hanya penyakit antara...... itu yg harus dicari sumbernya dan dibereskan...... kalau gejala GERD lainnya, penjelasan dari sesepuh kita sudah baik rasanya..... jadi bisa dilihat di sana saja..... semoga penjelasannya memuaskan......
Andri Meisensei holistik
itu gabungan antara spiritual, psikis, medis, trus hubungan ke sesama, dan ke
diri sendiri.... kalau yoghurt yg baik itu yg mengandung Lactobacillus
acidophilus dan/atau Bifidus/Bifidobacterium..... saya pernah lihat, di Jakarta
ada, tapi memang harganya agak mahal.... jadi kalau bisa 'dibiakkan' sendiri
mungkin lebih baik....
Andri Meisensei wahhhhh........... pertanyaan
serba salah....... karna saya lupa.... saya harus tanya adik saya, tapi mungkin
dia juga lupa.... tapi waktu saya di Indonesia, saya menemukan yoghurt bikinan
suatu department store (GI☆NT dept.
store, semoga gag salah) yang mengandung L.acidophilus, Bifidus, Streptococcus
aureus, dan satunya lagi lupa (4 in 1 yoghurt). Dua jenis bakteri yg disebut
tadi adalah yg paling berguna..... SUATU SAAT, akan saya posting khusus tentang
bakteri....... saya sendiri sedang dalam proses 'meracik' jamu, eh, salah,,,,
sejenis yoghurt...... dari 4 sukarelawan (baca: korban... :p), yang terdiri
dari murid saya (orang Jepun), orang tua (ibu) saya sendiri, teman ortu saya,
dan anaknya, semuanya menunjukkan hasil yang menggembirakan.... ada yang sembuh
dan ada yg belum (tetapi jauh lebih baik)...... hanya saja saat ini saya tidak
berada di Indonesia, dan saya masih berpikir bagaimana cara bawanya ke
Indo....... jadi kalau saya pas balik dan ada yg mau jadi 'korban selanjutnya',
dengan senang hati saya berikan (yg penting saya minta laporan), tetapi jika
butuh rekomendasi merk, saya akan usahakan carikan dan infokan..... tetapi,
intinya kalau ada tulisan 'Lactobacillus acidophilus' dan/atau
'Bifidus/Bifidobacterium', maka sebaiknya dikonsumsi..... ohya, mengkonsumsi
yoghurt sebaiknya satu jam sebelum makan ATAU 2-3 jam sesudah makan.....
kenapa?? karena mengandung mikroba, sedangkan di perut kan prosesnya
pencernaan..... kalau diminum bersamaan, ada 2 kemungkinan: pertama, makanan di
perut akan terfermentasi oleh mikroba, bukannya pencernaan yg terjadi......
kedua, beberapa mikroba itu tidak tahan dengan asam lambung..... jadi kalau
sampai tewas mikrobanya kan sayang..... dapet enaknya (rasanya) tapi gag dapet manfaatnya......
Tapi, memang kadang2 saya juga suka minum yoghurt sesudah makan...... yah
sekali2 gapapalah, hanya jangan dibiasakan.... kalau pantangannya: kunyit,
sirih, sama madu, karena masuk golongan anti-mikroba dan mikrobio-statik
(menghambat pertumbuhan).... agak rumit ya?? mohon maaf kalau agak rumit......
·
· Novie
Zen Kl masih mngknsumsi obat dokter brp jarakny..krn ada obat yg
diminum 1/2 jam setelah makan
· Andri Meisensei kalau memang dibutuhkan, 2 jam
sejak minum obat..... jika tidak terlalu butuh, minumnya cukup sehari sekali,
sesaat sebelum tidur....
· Novie
Zen Thanks bang Andri Meisensei
Abie Coffee harusnya dimasukan dalam dokumen ini
semua penjelasannya karena sangat komplit, jelas, padat dan mudah dicerna
sampai akar-akarnya.
· Abie Coffee Mas #andri,
kemarin saya baru lepas obat PPI (pantoprazol 40mg) dan pelapis lambung
sucralfate jadi haruskah saya lepas obat medis itu secara perlahan dan tidak
bisa berhenti total sekaligus berhenti meminumnya, baiknya bagaimanakah? tolong
pencerahannya suhu
Andri Meisensei kalau ada yg mau save untuk
dokumentasi, silahkan....... tetapi jangan dipuji gitu, hidung saya bisa
bengkak nanti...... selama masih minum sucralfate, dosis PPI sebaiknya jangan
dikurangi dahulu.... karena pastilah ada ulkus (koreng?) di lambung/usus.....
setelah sucralfate habis, barulah mulai strategi mengurangi PPI..... kalau mas
suka herbal campuran air kunyit/jahe (jangan terlalu pekat) juga bisa diberikan
sebagaisubstitusi (pengganti) PPI. Jadi misalkan seharusnya 3x sehari, jadi 2x
sehari (#1 dan #3), tetapi yang ke#2 diganti sama herbal..... Alternatif lain,
jika tidak ada masalah dengan pilek, cobalah minum air dingin / air es.... ini
adalah cara termurah dan termudah..... sebenernya minum air es tidak terlalu
mempengaruhi asam lambung yg diproduksi.... yang dipengaruhi hanyalah KEAKTIFAN
asam lambungnya saja.... tetapi ya itu, minum air es terlalu banyak juga tidak
baik, dan kalau bisa esnya bikin sendiri (karena kalau dari luar takutnya dari
air mentah / kotor)...... jadi kalau udah bisa 'tobat' dari PPI, ya lebih baik
minum air hangat saja.... semoga sukses...
· Abie Coffee iya mas kemaren obat tersebut habis
semua, tapi jika langsung berhenti total yang tadinya sucralfate 3x1 dan
pantoprazole 2x1 itu tidak bisa dilakukan secara langsung berhenti total tapi
harus dikurangi dosisnya terlebih dahulu tapi lagi2 ekonomi mas oleh sebab
itulah saya mulai berhenti total sekarang padahal saya sudah merasa baikan dan
sepertinya jika konsultasi lg pasti dosisnya dikurangi, tapi bagaimana cara
baiknya jika saya berhenti total dari obat tersebut, apakah penggantinya yg
herbal/tradisional? atau saya turunkan dosisnya ganti dengan omeprazole 1x1
(generik biar murah) biar perubahan drastisnya berhenti dari obatnya tidak
terlalu terasa sekali seperti sekarang, atau bagaimana baiknya?
Andri Meisensei kalau PPI diganti generik tidak
masalah, tetapi kalau sucralfate sudah habis, dosisnya pelan2 diturunkan,
ya..?? ttg sucralfate, biasanya diberikan 2-3 minggu, karena ulkus (perlukaan)
pada lambung / usus butuh waktu agak lama untuk sembuh..... setelah lewat 3-4
minggu, kanji+air panas atau singkong mentah bisa digunakan untuk ulkus juga
(dengan catatan tidak terlalu parah ; tetapi logikanya kalau udah minum
sucralfate selama 3-4 minggu, harusnya lukanya udah tinggal dikit, toh??).....
karena sifatnya melapisi luka..... pantangannya ada 3: mie instant, kopi,
rokok.....
kurangi lemak / minyak, santan, pedas.....
amylum yang terdapat pada tepung kanji / maizena / singkong mentah itu bisa membantu memperbaiki kondisi (luka). Di sini ada artikelnya, hanya saja tidak dikatakan secara eksplisit:
https://www.drmcdougall.com/.../ulcers-esophagitis.../
「Frequent meals focusing primarily on STARCHES will bring quick relief to people with esophagitis, gastritis, and ulcers.」
bahasa Indonesia dari starch itu adalah PATI.....
begitu kira2......
kurangi lemak / minyak, santan, pedas.....
amylum yang terdapat pada tepung kanji / maizena / singkong mentah itu bisa membantu memperbaiki kondisi (luka). Di sini ada artikelnya, hanya saja tidak dikatakan secara eksplisit:
https://www.drmcdougall.com/.../ulcers-esophagitis.../
「Frequent meals focusing primarily on STARCHES will bring quick relief to people with esophagitis, gastritis, and ulcers.」
bahasa Indonesia dari starch itu adalah PATI.....
begitu kira2......
begitu kira2......
Avoiding the wrong foods
and beverages, and eating...
drmcdougall.com
· Abie Coffee Saya sudah 3 minggu konsumsi
sucralfate dari 4x1, 2x1 balik lagi sekarang 3x1 (tapi sudah habis obatnya),
tapi dulu saya pakai PPI jenis pantoprazol40 2x1 mas kan dosisnya lebih besar
dari omeprazole20mg, kalo mulai sekarang diganti omeprazole20mg 1x1 gimana mas?
atau harus tetap pantoprazole40mg 1x1?? pantoprazole mahal mas 25rb/butir, tapi
ga tau ada tidak yg generiknya kalo pantoprazole40mg, kalo omeprazole20mg saya
sudah ada, berarti dosisnya langsung turun drastis dong, atau tidak apa2..
solusi lain mungkin? Maaf mas banyak tanya
· Aman AremaNatales Pokokya trimakasih buat agan Andri Meisensei, dokter tempat saya berobat aza
penjelasanya gk begitu lengkap kaya agan, sekali lagi makasih krn udah di
ijinin bersahabat dengan agan, krn info dan pencerahanya begitu berarti bagi
kami yg gk tahu tentang ilmu pengetahuan medis moga agan tambah sukses aza..
Youandrow Amabelle singkong di konsumsi mentah?
aman?
·
· Andri Meisensei omeprazole 20mg, generik tidak
apa2..... fungsinya sama, sehari 2x (30 menit setelah bangun pagi dan 30-60
menit sebelum makan siang)... obat PPI bukan obat penyembuh, tetapi penghambat
asam lambung..... jadi gag masalah mau generik mau generok, yg penting bukan
obat kadaluarsa.... cuman pelan2 dikurangi....... berhenti dari PPI secara
tiba2 itu sulit..... makanya, seperti saya bilang, ya jangan brenti.....
dikurangi ajah...... tapi ya itu, konsul sama dokter juga..... karena saya
bukan dokter, hanya saja saya 'mengerti sedikit'..... terima kasih juga untuk
mas Aman AremaNatales, maafkan kesalahpahaman saya
di komen yg pertama......
· Abie Coffee iya mas tapi kalo dari pantoprazole
40mg ke omeprazole 20mg kan dosisnya ibarat langsung turun 3 kali anak tangga..
Berarti omeprazole20mg nya 2x1 dulu dong ya mas jangan langsung 1x1?
Andri Meisensei sejauh yg saya tahu,
[seharusnya] tak apa.... 40mg Pantoprazole 2x1 diturunkan ke 20mg Omeprazole
2x1 dulu..... jadi memang benar, dosis dulu yg diturunkan (dari 40 ke 20mg),
baru selanjutnya sdikit2.... yg penting makanannya dipantang, dan jangan minum
soda....
· Aman AremaNatales Gak apa agan Andri Meisensei itu gak masalah dan gk berarti
kok gan, bila dibanding penjelasan dan pengetahuan dari agan, gini saya mau
nanya gan kan dulu saya waktu pertama masuk RS kan berakya ada fases yg
berwarna hitam, itu sekitaran 2bln lah sekarang berakya udah biasa cuma agak
lembek gitu berakya apa itu berarti lukaya udah sembuh atau borok dilambung
udah berkurang gitu gan, kini yg tersisa cuma kadang2 kliyengan gitu terus cuma
kadang juga perut agak mual badan kadang juga agak lemas gitu, sekali lagi maaf
krn banyak nanya gan dan pertayaanya agak jorok...
Andri Meisensei Ahahahahaha, saya sih gapapa,
asal jangan ganbar.... Gag tau sama yg lain. Warna hitam itu bisa karena ulkus
(pendarahan di lambung / usus), bisa juga karena makan suplemen zat besi, atau
karena faktor lain. Tapi klo diliyat sama resepnya dan sejarahnya, ya
kemungkinan ulkus. Kalau untuk kasus ini, ya seperti yg saya sebut di atas,
memang PPI diperlukan untuk mengurangi asam lambung, sehingga luka bisa
menyembuh. Hanya saja, yg lebih penting kan mencari penyebabnya. Kenapa bisa
luka? Apa karena suka makan pedas? Minyak? Santan? Kopi? Kan begitu. Kalau
badan lemas itu bisa karena pH darah yg belum stabil, kurang vitamin B dan/atau
zat besi (efek samping PPI adalah mengganggu pelepasan zat besi dari senyawa di
makanan menjadi senyawa yg bisa dimanfaatkan tubuh ; juga mengganggu penyerapan
vitamin B). Solusinya? Makan suplemen zat besi sama vitamin B, tapi lebih baik
yg tablet saja, jangan vitamin B dari energy drink. Untuk mengoptimalkan
penyerapan vitamin B, ada baiknya minum vitamin C. Tetapi karena kondisi
perutnya masih luka, sebotol vitamin C bisa dibagi 2 atau 3, diminum 10 menit
sesudah makan. Kalau takut melukai lambung, ya gg diminum gapapa. Yg penting
vitamin B sama zat besi tadi. Kurangi daging, perbanyak sayur, minum yoghurt 2
jam sesudah makan siang dan sebelum tidur. Efek PPI adalah lambung menjadi
kehilangan fungsi pertahanan terhadap bakteri (pertahanan aktif), karena untuk
sementara gag bisa menghasilkan aslam...... tetapi bagaimanapun kalau
lambungnya luka, PPI sangat diperlukan. Makanya, sebagai gantinya, pakai
pertahanan pasif alias 'tentara sewaan', untuk garis pertahanan pertama. Caranya?
Ya, minum yoghurt itu. Yoghurt sebotol dibagi 2x juga gapapa koq. Semoga
membantu.
· Abie Coffee terima kasih pencerahan dan infonya
mas #Andri,
jadi banyak ilmu yg kita tau dan bisa membuat semua orang lebih optimis untuk
sembuh karena pencerahannya dari awal sampai akhir tentang GERD dan Anxiety nya
detailnya cukup jelas, padat, dan bermanfaat..
GBU
GBU
· Youandrow Amabelle Kak Andri Meisensei kalo udah
mantang semua penyebab sensasi tapi kadang masih mual n muntah itu kira-kira
kenapa? saya udah 4 bulan konsumsi omeprazol+antasida. tapi masih sering kambuh
mual+muntah. kalo.udah kaya gini apa perlu endoskopi? dua dokter nyaranin
endoskopi tapi satu dokter senior masih melarang.
· Abie Coffee untuk jenis antasida yang saya tau
tidak boleh diminum dalam jangka panjang mbak efek sampingnya bahaya..
· Kevin
Vina Puas sekali dengan penjelasan mas andri ...
· Aman AremaNatales Ok pokokya siap melaksanakan
segala titah dan perintah aga Andri Meisensei biar cepet
sembuh siaap gan...
· Youandrow Amabelle @ Abie Coffee: iya katanya.
makanya bikin galau ini. tadi seharian masih mual--pagi tadi sempet muntah- ga
minum obat apa-apa ini
Abie Coffee antisida sama omeprazol itu cara
kerjanya sama mbak, lebih baik saran saya minum omeprazolnya saja
Andri Meisensei @Youandrow Amabelle: singkong itu sendiri ada
banyak jenisnya..... yang penting bukan singkong karet, karena mengandung racun
golongan sianida....dan jangan dimakan sama kulinya.... lagipula, kalau ragu,
ikutin cara pikirnya orang primitif aja..... ambil seuprit (seujung kuku), trus
makan.... kalau gapapa, besoknya ambil dalam jumlah yang lebih banyak (dua
uprit).... dan seterusnya..... hanya saja, ya jangan overdosis aja.......
artikel singkong mentah sebagai obat maag itu, ada di sini:
http://solusi-sakit-maag.blogspot.jp/.../singkong-sebagai...
mengenai penjelasan ilmiahnya, saya sudah tulis di atas...... saya kagum sama orang2 dulu, gag belajar Biokimia, Kimia organik, kedokteran, dll., tapi tau gimana caranya mengobati penyakit.... lah orang sekarang, semakin maju koq makin penyakitan.......
lalu kalau masih mual n muntah kenapa??? @,+' hmmmmm............ masuk angin....????? >,<' informasi ttg anda sedikit sekali...... misalkan: berapa umurnya, tinggi/berat badan berapa, apakah sudah memiliki anak atau belum.... dst..... tetapi saya mencurigai 2 hal: kemungkinan kecil adalah ketidakseimbangan hormonal, yg kedua bahasa kerennya adalah DYSBIOSIS...... bahasa Indonesianya, ketidakseimbangan mikroflora usus....... ada 3 pertanyaan yang sayaingin tanyakan (gag dijawab juga gapapa sih):
1. apakah mba' pernah melahirkan?
2. apakah pernah memakan antibiotik dalam 6 bulan terakhir? jika ya (no.2), berapa kali dan berapa lama?
3. apakah mba mengkonsumsi probiotik?
untuk nomer 1 ; kehamilan hampir pasti akan mengubah keseimbangan hormon pada calon ibu. perubahan hormon akan berdampak pada perubahan komposisi mikroflora usus. dan ini cukup untuk menyebabkan ketidaknyamanan. ambil contoh, mungkin yang masih ingat pelajaran Biologi SMA, ada bakteri yg namanya Escherichia coli. Dalam jumlah sedikit, bakteri ini membantu mensintesa ubiquinone untuk pembentukan vitamin K (manusia tidak bisa memproduksi sendiri ; harus minta tolong sama bakteri ini). Tetapi, kalau berlebihan, E.coli dapat menyebabkan berbagai gangguan pencernaan. Jadi, bahkan walaupun dengan jenis yang sama, tetapi berbeda komposisi, hasilnya akan berbeda. Sayangnya, kadang2 kesetimbangan ini bergeser setelah melahirkan, dan gabisa balik lagi.... Jadi, yang penting adalah para kuman juga harus bisa hidup berdamai dan berdampingan dengan seimbang.... Dan juga batasan baik-jahat itu tidak ada / tidak jelas..... sama kayak suporter bola.... kalau sedikit, mereka baik.... kalau banyak bikin rusuh..... Inilah prinsip Ying-Yang, kan??
Untuk yang pertanyaan kedua (coba lihat lagi tulisan saya di atas) ; penggunaan antibiotik itu mengacaukan komposisi mikroflora usus. Kenapa? Karena sama dengan menjatuhkan bom nuklir ke tentara infantri yang lagi berperang jarak dekat. Kedua pihak akan mati. Kuman jahat mati. Kuman baik mati. Dan sama seperti di dunia nyata, penjahat selalu bangkit duluan. Mikroflora usus juga begitu. Kuman jahat bangkit duluan, kuman baik bangun belakangan. Jika tidak dibantu (dengan probiotik), kuman jahat akan mendominasi saluran pencernaan. Akibatnya? Gangguan kesehatan, tergantung dari kuman apa yg dominan.
Kecurigaan ketiga adalah dysbiosis yang datang dari penggunaan PPI itu sendiri...... PPI menghentikan sekresi asam lambung. Padahal itu adalah benteng lapis pertama terhadap kuman asing yg ingin menginvasi tubuh kita...... Ibarat sungai / kanal yang mengelilingi sebuah benteng..... Terus di dalam sungainya banyak ikan piranhanya pula.... jadi 'musuh' tak berani masuk..... Kalau minum PPI, asam lambung berhenti, sama saja dengan mengosongkan sungai tersebut. Dikasih jembatan pula. JAdi kuman akan mudah masuk lapisan pertahanan pertama tubuh kita. Ya jadilah kembung lah, diare lah, apalah..... Tentang bahaya PPI saya sudah tulis juga di atas.
Saya tidak tahu apakah ada ulkus lambung atau tidak, dan bagaimana awal mula dari keluhan ini. kalau memang ada ulkus, memang PPI sebaiknya dikonsumsi, tetapi dalam banyak kasus, ini adalah 'jebakan Batman' karena gag perlu...... Walaupun, saya mencurigai dysbiosis ini. Jadi solusinya, ya dinormalkan saja...... Banyak2lah konsumsi probiotik (ada saya tulis di atas), dengan rutin selama sebulan..... Contoh mudah adalah yoghurt. Prinsipnya yoghurt apa saja boleh, tetapi tentunya ada yg superior ada yang biasa. Itu juga sudah ditulis..... Jadi, endoskopinya ditunda saja dulu sebulan atau 6 minggu lagi..... Coba minum yoghurt selama 4-6 minggu. Kurangi PPI. Jika ada perubahan, lanjutkan. Jika tidak, terpaksa, endoskopi (kalau sudah begini, sekalian aja minta cek H.pylori....)
Saya punya 'murid' (orang Jepun) yang mengalami gangguan pencernaan selama 3 tahun..... setelah saya 'jadikan korban eksperimen' dengan cara [dipaksa] minum yoghurt 'ramuan rumahan', ada hasil positifnya..... ini saya attach screen-shot mail-nya...... mau percaya atau enggag serterah,,,,, yah ini bukan promosi, karena saya kan gag (belum??) jualan..... jadi coba aja cari yoghurt, trus diminum 2x sehari (2 jam habis makan siang, dan sebelum tidur malam) selama 4-6 minggu. Dan kita liyat hasilnya....... Jadi biarkan anda yg buktikan.... dan ini kabar gembira yang saya berikan ini gag ada hubungannya sama ekstrak kulit manggis atau klinik Tong Fang.....
http://solusi-sakit-maag.blogspot.jp/.../singkong-sebagai...
mengenai penjelasan ilmiahnya, saya sudah tulis di atas...... saya kagum sama orang2 dulu, gag belajar Biokimia, Kimia organik, kedokteran, dll., tapi tau gimana caranya mengobati penyakit.... lah orang sekarang, semakin maju koq makin penyakitan.......
lalu kalau masih mual n muntah kenapa??? @,+' hmmmmm............ masuk angin....????? >,<' informasi ttg anda sedikit sekali...... misalkan: berapa umurnya, tinggi/berat badan berapa, apakah sudah memiliki anak atau belum.... dst..... tetapi saya mencurigai 2 hal: kemungkinan kecil adalah ketidakseimbangan hormonal, yg kedua bahasa kerennya adalah DYSBIOSIS...... bahasa Indonesianya, ketidakseimbangan mikroflora usus....... ada 3 pertanyaan yang sayaingin tanyakan (gag dijawab juga gapapa sih):
1. apakah mba' pernah melahirkan?
2. apakah pernah memakan antibiotik dalam 6 bulan terakhir? jika ya (no.2), berapa kali dan berapa lama?
3. apakah mba mengkonsumsi probiotik?
untuk nomer 1 ; kehamilan hampir pasti akan mengubah keseimbangan hormon pada calon ibu. perubahan hormon akan berdampak pada perubahan komposisi mikroflora usus. dan ini cukup untuk menyebabkan ketidaknyamanan. ambil contoh, mungkin yang masih ingat pelajaran Biologi SMA, ada bakteri yg namanya Escherichia coli. Dalam jumlah sedikit, bakteri ini membantu mensintesa ubiquinone untuk pembentukan vitamin K (manusia tidak bisa memproduksi sendiri ; harus minta tolong sama bakteri ini). Tetapi, kalau berlebihan, E.coli dapat menyebabkan berbagai gangguan pencernaan. Jadi, bahkan walaupun dengan jenis yang sama, tetapi berbeda komposisi, hasilnya akan berbeda. Sayangnya, kadang2 kesetimbangan ini bergeser setelah melahirkan, dan gabisa balik lagi.... Jadi, yang penting adalah para kuman juga harus bisa hidup berdamai dan berdampingan dengan seimbang.... Dan juga batasan baik-jahat itu tidak ada / tidak jelas..... sama kayak suporter bola.... kalau sedikit, mereka baik.... kalau banyak bikin rusuh..... Inilah prinsip Ying-Yang, kan??
Untuk yang pertanyaan kedua (coba lihat lagi tulisan saya di atas) ; penggunaan antibiotik itu mengacaukan komposisi mikroflora usus. Kenapa? Karena sama dengan menjatuhkan bom nuklir ke tentara infantri yang lagi berperang jarak dekat. Kedua pihak akan mati. Kuman jahat mati. Kuman baik mati. Dan sama seperti di dunia nyata, penjahat selalu bangkit duluan. Mikroflora usus juga begitu. Kuman jahat bangkit duluan, kuman baik bangun belakangan. Jika tidak dibantu (dengan probiotik), kuman jahat akan mendominasi saluran pencernaan. Akibatnya? Gangguan kesehatan, tergantung dari kuman apa yg dominan.
Kecurigaan ketiga adalah dysbiosis yang datang dari penggunaan PPI itu sendiri...... PPI menghentikan sekresi asam lambung. Padahal itu adalah benteng lapis pertama terhadap kuman asing yg ingin menginvasi tubuh kita...... Ibarat sungai / kanal yang mengelilingi sebuah benteng..... Terus di dalam sungainya banyak ikan piranhanya pula.... jadi 'musuh' tak berani masuk..... Kalau minum PPI, asam lambung berhenti, sama saja dengan mengosongkan sungai tersebut. Dikasih jembatan pula. JAdi kuman akan mudah masuk lapisan pertahanan pertama tubuh kita. Ya jadilah kembung lah, diare lah, apalah..... Tentang bahaya PPI saya sudah tulis juga di atas.
Saya tidak tahu apakah ada ulkus lambung atau tidak, dan bagaimana awal mula dari keluhan ini. kalau memang ada ulkus, memang PPI sebaiknya dikonsumsi, tetapi dalam banyak kasus, ini adalah 'jebakan Batman' karena gag perlu...... Walaupun, saya mencurigai dysbiosis ini. Jadi solusinya, ya dinormalkan saja...... Banyak2lah konsumsi probiotik (ada saya tulis di atas), dengan rutin selama sebulan..... Contoh mudah adalah yoghurt. Prinsipnya yoghurt apa saja boleh, tetapi tentunya ada yg superior ada yang biasa. Itu juga sudah ditulis..... Jadi, endoskopinya ditunda saja dulu sebulan atau 6 minggu lagi..... Coba minum yoghurt selama 4-6 minggu. Kurangi PPI. Jika ada perubahan, lanjutkan. Jika tidak, terpaksa, endoskopi (kalau sudah begini, sekalian aja minta cek H.pylori....)
Saya punya 'murid' (orang Jepun) yang mengalami gangguan pencernaan selama 3 tahun..... setelah saya 'jadikan korban eksperimen' dengan cara [dipaksa] minum yoghurt 'ramuan rumahan', ada hasil positifnya..... ini saya attach screen-shot mail-nya...... mau percaya atau enggag serterah,,,,, yah ini bukan promosi, karena saya kan gag (belum??) jualan..... jadi coba aja cari yoghurt, trus diminum 2x sehari (2 jam habis makan siang, dan sebelum tidur malam) selama 4-6 minggu. Dan kita liyat hasilnya....... Jadi biarkan anda yg buktikan.... dan ini kabar gembira yang saya berikan ini gag ada hubungannya sama ekstrak kulit manggis atau klinik Tong Fang.....
· Andri Meisensei catatan: antasida itu
menetralkan asam lambung SETELAH dikeluarkan oleh lambung. PPI (omeprazole,
nexium, dkk.) itu mecegah dikeluarkannya asam lambung (SEBELUM keluar).....
sebenarnya bedanya banyak sekali, tapi itu utamanya..... antasida tidak boleh
diberikan dalam waktu lama karena mengandung logam alkali (Mg, atau Al, atau
Ca, atau kombinasi keduanya / ketiganya) sehingga berpotensi mengganggu fungsi
ginjal, Tetapi, PPI juga seharusnya gag boleh diberikan lebih dari 6 minggu.
Maksimal 9 minggu...... Kalau lebih dari itu bisa mengakibatkan apa yang [saya
sebut sebagai] fenomena lingkaran setan..... bahasa kerennya 'acid
rebound'...... tapi yah gitulah.....
· Youandrow Amabelle belum pernah melahirkan.
sebelumnya tiap bulan suka minum antalgin soalnya tiap dateng bulan selalu
kesakitan jadinya diatasi sama antalgin dan jujur emang sempet ketagihan. sakit
kepala sikit udah tegak antalgin aja. selain antalgin pernah konsumsi
natrium/potasium diklofenat. kalo konsumsi yogurt rutin belum pernah. dulu
pernah coba minum yogurt ke perut malah perih gitu. gangguan yang paling sering
dateng ya mual sama muntah itu. kalo misal nasi diganti singkong kukus gitu
bagus kah?
· Andri Meisensei asalkan empuk, harusnya gg
masalah.... minum yoghurt ke perut malah perih?? mungkin sebelum makan kali
ya....??atau yoghurt yg terlalu asam..??
· Youandrow Amabelle beli yogurt rasa buah waktu
itu. probiotik itu kaya yakult iti yah?
· Andri Meisensei iyaaaa, salah satunya.... tapi
tape, tempe, oncom, kimchi, tauco, dll., semuanya juga disebut probiotik.....
semua yang diproses dengan mikroba itu namanya probiotik.... (moga2 saya gg
salah definisi, rada gg yakin...)
· Andri Meisensei seperti saya bilang, kalau tempe
beli di pasar, kalau ragu sama kebersihannya ya jangan dimakan mentah.....
soalnya kan bikinnya diinjek2 atau gimana kan gg tau..... kecuali kalau bikin
sendiri ya gapapa.... itupun jangan makan banyak2.... paling 1-2 potong kecil
saja yg mentah..... kalau pakai minyak itu gg baik.... lebih baik dikukus....
kimchi itu kaya akan Lactobacillus acidophilus.... salah satu dari 4 'pendekar
perut'..... memang asem banget, makanya sedikit saja... 1-4 sendok teh saja
cukup, kecuali kalau orang sehat, ya gapapa......
· Satria
Budy Andri@Klo psikosomatik apakah bisa sembuh total mas ..
Andri Meisensei bsa
· Elon
Bambang Andri Meisensei mau nax
klo obtx d hentikn trus timbul sensasi ap d biarkan aj at obtx d minum lg??
Farid Prihatman Mas Andri Meisensei, Yakult itu apa sama dg Yogart,
probiotik?, menurut buku nya Himori Shinya "Miracle enzyme" yogart
tidak bagus utk lambung, karena merupakan product susu.
Komentar
Posting Komentar